Jurnal Adab Menjenguk Orang Sakit Dan Keutamaannya
Adab Menjenguk Orang Sakit
Arief
Adi Saputra
Institut
Agama Islam Negeri Metro
Jl.Ki
Hajar Dewantara 15a Iringmulyo, Kota Metro,Lampung, Indonesia, 34112
A.
Pendahuluan
Menjenguk orang sakit merupakan salah
satu tumpuan yang mendukung kita untuk dapat hidup bersosial. Dan hidup
bersosial merupakan rahmat allah yang paling indah, di mana kehidupan rukun
antara umat manusia dapat memperkuat rasa persaudaraan, rasa kebersamaan atara
umat beragama, dan khususnya umat islam, namun sayangnya banyak orang yang
tidak menghiraukan tentang hal ini, kurang kesadaran, dan mulai besarnya sifat
ego manusia menjadi alasan besar kurangnya rasa kebersamaan ini.
Sebagai lumrahnya manusia, tentu saja
akan ada di mana ia merasakan sakit, sakit di sini memiliki banyak macam, mulai
dari sakit yang biasa hingga sakit yang cukup parah hingga, dan di sinilah
salah satu manfaat dan aplikasi dari sifat sosial itu, dan akan terlihat,
bagaimana seseorang menerapkan rasa keperduliannya itu dengan cara ikut merasa
simpati akan penderitaan seseorang.
Adab yang baik dalam diri seseorang
tentunya tidak akan terwujud jika dalam pendidikannya sikap sikap itu tidak di
terapkan dalam kehidupan sehari hari, dan tentunya orang tua sangatlah
berpengaruh dalam pembentukan adab tersebut, bagaimana orang tua mencontohkan
adab tersebut sangat mempengaruhi dalam pembentukan sikap anak didik.
Pada pembahasan kali ini penulis akan
membahas terkait adab yang baik, dengan mengangkat tema tentang adab menjenguk
orang sakit, bagaimana keutamaan adab menjenguk orang sakit, manfaat, serta
cara cara dalam menjenguk orang sakit yang di anjurkan dalam agama islam, karna
kita ketahui pada zaman yang semakin berkembang dan semakin mudahnya sistem
informasi dalam dunia sosial mengakibatkan, rasa sosial semakin luntur, dan
sikap individual semakin bembesar
Ini adalah tugas bagi kita sebagai calon
pendidik dalam mengarahkan peserta didik agar dapat lebih mengerti dan memahami
terkait pentingnya sifat sosial, terutama pada jaman mendatang yang akan
semakin banyak hal hal yang membuat anak cenderung tidak perduli dengan keadaan
sosial di sekitrnya.
B.
Pembahasan
1.
Pengertian adab
Adab secara bahasa dapat di artikan
sikap sopan santun, kadang juga dapat di maknai sebagai keindahan bahasa dalam
sebuah sastra, dan kadang pula di maknai hidangan sebuah undangan, sedangkan
dalam islam adab memiliki arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi
pekerti, menepatkan sesuatu pada tempatnya,jamuan dan lain sebagainya.[1]
Kata adab bila di rangkai imbuhan “per”
dan ahiran “an” menjadi peradaban, maka dalam kamus besar bahasa indonesia di
jelaskan maknanya kemajuan “kecerdasan kebudayan” lahir batin. Maka dari
definisi di atas dapat di simpulkan dan di jabarkan bahwa kecerdasan
kebudayaan, maksut dari kata kecerdasan yaitu berkembangan intelektual, pola
berpikir masyarakat yang semakin maju dengan perkembangan zaman namun tetap
mempertahankan nilai nilai budaya, dan yang perlu di perhatikan bahwa setiap
budaya memiliki aturan adab sesuai tradisi yang di anutnya, misalnya dalam adat
jawa, yaitu tradisi penggunaan bahasa jawa halus ( kromo inggil) dan ini
merupakan salah satu wujud dari etika bersosial.[2]
Dalam hadis nabi Muhammad SAW pernah
menjelaskan terkait adab yang di riwayatkan oleh imam thirmizi di dalam
sunannya dan al hakim di dalam al-mustadrak :
Dari sa’id ibn al-ash semoga allah meridhoi,
beliau mengatakan bahwa rosulullah shallallhu allaihi wasallam bersabda:”tidak ada pemberian yang lebih utama dari
seorang ayah kepada anaknya di bandingkan adab pendidikan yang baik
(At-Tirmidzi,1994,430)
Selain hadis di atas, al Thabrany
meriwayatkan hadis dari sahabat Ibn Umar Ra sebagai berikut:
Dari Abd Allah ibn Umar semoga allah
meridhai keduanya beliau mengatakan, rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tiada
warisan terbaik yang diberikan orangtua kepada putranya dibandingkan adab yang
baik” (AL-Thabrani: t.th, 77).
Adab adalah mengamalkan segala perkara
yang di puji baik perkataan maupun perbuatan , dan sebagian ulama menggambarkan
adab yang baik sebagai Ahlak Mulia.[3]
Maka dapat di artikan bahwa adab
menjenguk orang sakit adalah sikap yang meliputi perkataan atau perbuatan yang
baik dan terpuji pada saat melakukan
kunjungan atau menjenguk orang yang sakit.
2.
Keutamaan ketika menjenguk orang sakit
Dalil yang menjelaskan keutamaan
menjenguk orang sakit cukup banyak, di antaranya yang di riwayatkan oleh Tsauban Ra, Rosulullah Saw, ia berkata
Rosulullah Saw bersabda:
“Barang
siapa yang menjenguk orang sakit maka ia senantiasa berada di dalam taman kurma
surga hingga ia kembali” (HR.Muslim no.2568, Ahmad no21886, dan at-
thirmizi no.967).
Dari hadis di atas menggambarkan bahwa
sangat mulia lah orang yang mau menjenguk orang yang sakit, karna keindahan
yang terwujud dalam keperdulian dan simpati yang di lakukan oleh seseorang
hingga di katakan orang tersebut berada dalam taman kurma di dalam syurga.
Bahkan dalam sebuah keterangan di
jelaskan jika menjenguk orang sakit merupakan fardu kifayah yang keutamannya
seperti memberi makan orang yang kelaparan, dan seperti melepaskan tawanan. [4]
Menjenguk orang sakit adalah perbuatan
nabi Muhammad Saw, maka sangat di anjurkan kita sebagai umatnya mengikuti jejak
rosul.[5]
Rosulullah Saw Bersabda:
“apabila
seseorang menjenguk saudara yang muslim(yang sedang sakit) maka seakan akan dia
berjalan sambil memetik buah buahan surga sehingga dia duduk. Apabila telah
duduk maka di turunkan kepadanya rahmad dengan deras apabila menjenguknya di
pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmad
hingga sore hari, apabila menjenguknya di sore hari maka tujuh puluh ribu
malaikat mendoakannya mendapatkan rahmat hingga pagi datang”.(HR. At
Thirmizi Ibnu Majah dan imam ahmad dengan sanad shahih)
Salah satu keutamaan dari menjenguk
orang sakit adalah karena merupakan salah satu cara dalam bersilaturahmi dan
dalam menambah rasa suka cita, dan saling mencintai sesama muslim, sebagaimana
hadis Nabi Saw:
“Tebarkan
salam menghubungkan tali silaturahmi, memberi makan kepada orang yang
membutuhkan , memenuhi undangan ketika di undang,menjenguk orang sakit
menghantar jenazah orang yang meninggal.”[6]
Karena menjenguk orang sakit merupakan
suatu ahlah yang benar benar baik bahkan syekh muhyidik memasukannya adab
menjenguk orang sakit kedalam 40 ahlak yang baik.[7]
3.
Aplikasi adab dalam menjenguk orang sakit.
a.
Menghibur
dan memberikan nasehat kesabaran kepada orang sakit
Ini adalah salah satu
tugas kita ketika menjenguk orang sakit, orang yang sakit sangatlah membutuhkan
hiburan dan perhatian, mereka sudah pasti jenuh dan bosan apalagi orang yang
sakit hanya bisa terbaring di kasur, sehingga dengan menghiburnya dapat
meringankan bebannya dan membantunya melupakan masa masa sakitnya meskipun
hanya sesaat.
Namun
hal yang paling utama adalah mengingatkannya tentang ahirat dan pahala yang
sangan besar di ahirat kelak, yang abadi dan kekal dan dunia tidak ada apa
apanya. Firman allah dalam Al Quran surat Az Zumar :10 :
“sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar
yang di cukupkan pahalanya mereka
tanpa batas” (Surat Az Zumar:10)
b.
Kunjungan
wanita pada laki laki
Mengunjungi
laki laki yang bukan muhrimnya di perbolehkan dalam islam, dengan syarat aman
dan tidak terjadi fitnah adanya hijan dan dalam kunjungannya tidak ada maksut
dan kesempatan untuk berdua duaan, jika syarat syarat itu dapat di jaga maka
kunjungan wanita kepada laki laki di perbolehkan
Dalam
sebuah riwayat Nabi Muhammad Saw sepulang dari madinah sohabat nabi, Abu bakar
as sakit, dan sat itu aisyah Ra meminta izin kepada nabi untuk menjenguk
mereka, dan nabipun mengizinkan.
c.
Menjenguk
Orang Musyrik Yang Sakit
Menjenguk
orang musyrik sakit dalam islam di perbolehkan sebagai mana yang pernah nabi
lakukan dalam sebuah riwayat, ketika nabi Muhammad menjenguk pemuda kafir yang
sering melayaninya, dan menasehatinya hingga pemuda tersebut masuk islam.
Jadi
pada dasarnya islam sealalu menebarkan kebaikan meskipun kepada agama lain yang
berbeda dengan agama islam.[8]
d.
Waktu
menjenguk orang sakit
Pada
dasarnya tidak ada nash nash yang mengatur secara waktu tertentu dalam
menjenguk orang sakit, kapanpun dapat di gunakan untuk menjenguk baik siang
maupun malam, tergantung pada zaman dan tempat. Karna memang pada daerah
tertentu dan waktu tertentu terdapat waktu yang di makruhkan untuk menjenguk
orang sakit, di indonesia misalnya, kurang baik jika menjenguk di lakukan di
malam hari, karna pada waktu itu seharusnya di gunakan untuk istirahat bagi
pasien. Namun keadaan tempat juga di perhatikan, terkadang pada daerah daerah
tertentu berbeda pula waktu untuk menjenguknya.
e.
Meringankan
orang sakit dan posisi duduk ketika menjenguk.
Ketika
menjenguk orang sakit hendaknya jangan terlelu lama berdiri dan di samping
orang sakit tersebut, karena orang yang sakit juga butuh istirahat, di tambah
lagi dengan beban rasa sakitnya terkadang beberapa orang lebih ingin dengan
suasana tenang.
Oleh
karena itu ketika menjenguk orang sakit maka yang terbaik adalah duduk, agar
tidak membebani, karena hakikat dari menjenguk orang sakit tadi adalah meringan
kan beban orang yang sakit.
Dan
yang harus di ketahui pula apabila seseorang yang sakit menyukai di jenguk oleh
seseorang, maka hal yang paling utama bagi orang tersebut adalah sering sering
menjenguknya, karena dengan begitu dapat membantu menghibur orang yang sakit
tersebut.
f.
Menangis
ketika sakit
Makna
pada kata “menangis” bukan berarti kita ketika menjenguk harus dengan
bercucuran air mata, atau bahkan sampai histeris, tetapi makna dalam uangkapan
tersebut adalah bahwa kita di anjurkan untuk bersimpati, seolah olah kita
merasakan apa yang orang tersebut rasakan, dan menunjukan rasa keperdulian kita
terhadap orang yang sakit tersebut.
g.
Meletakkan
tangan di atas tubuh orang sakit
Orang
yang menjenguk orang sakit di sunahkan baginya meletakkan tangan di atas tubuh
orang sakit tersebut,
Ibnu
Baththal berkata: meletakkan tangan di
atas tubuh orang sakit merupakan hiburan baginya dan cara untuk kita mengetahui
seberapa parah penyakit yang orang tersebut derita.
h.
Berdoa
untuk orang yang sakit
Ketika
menjenguk orang yang sakit, usahakan berkata sesuatu yang baik baik, karena
pada saat itu malaikan mangamini setiap ucapan dan doa. Maka kita di anjurkan berdoa, memohon ampunan
untuk orang yang sakit, mendoakan agar lekas sembuh, doa keselamatn dan doa
agar orang tersebut selalu di jaga kesehatannya.
i.
Tidak
melakukan hal hal yang mengganggu orang sakit.
Dalam
menjenguk orang sakit usahakan jangan terlalu banyak menanyakan sesuatu kepada
pasien, dan jangan pula menatap wajah pasien dengan tajam,tetapi perlihatkanlah
perilaku belah kasian, senantiasa menasehati pasien agar tetap sabar dalam
menghadapi cobaan, karena atas penyakitnya terdapat pahala yang besar jika ia
ikhlas, dan menasehati pasien dengan halus agar pasien tidak mengeluh, karena
mengeluh hanya akan menghilangkan pahala.
4.
Manfaat menjenguk orang sakit.
a.
Menambah
motivasi.
Menjenguk
orang sakit dapat menumbuhkan motivasi, dan semangat yang di rasakan oleh
pasien, semangat untuk sembuh dan bangkit melawan rasa sakit itu, dan dalam
dirinya akan ada energi hebat untuk selalu bangkit.
b.
Memberikan
rasa bahagia kepada orang sakit.
Dengan
menjenguk orang sakit akan menumbuhkan rasa bahagia pada pasien, kehadiran kita
menjenguknya dapat membuatnya merasa di perhatikan, dan menghadirkan rasa
ketentraman dalam hatinya.
Rasa
tentram inilah yang membuat pasien akan lebih tenang, dan akan membuang
pemikiran-pemikirang buruk yang biasa orang sakit pikirkan.
c.
Mencari
tau apa yang di butuhkan orang yang sakit.
Dengan
menjenguk orang yang sakit kita dapat tau apa yang di butuhkan oleh orang yang
sakit, dengan demikian kita dapat membantunya. Dan ini adalah salah satu bentuk
keperdulian seseorang dengan antar sesamanya.
d.
Mengambil
pelajaran dan hikmah dari penderitaan yang di alami si sakit.
Dengan
menjenguk orang sakit akan membuat seseorang berfikir bahwa sesungguhnya tak
ada ciptaan allah yang sempurna, dan semua pasti akan ada masanya sakit, dengan
begitu kita bisa belajar dari pengalaman untuk menjaga kesehatan.
Selain
itu bagi pasien hal ini juga sebagai pembelajaran, karna pastinya dia faham
dengan sebab sakitnya tersebut,sehingga itu dapat menjadikan motivasi agar di
kemudian hari ia harus lebih dapat menjaga kesehatan.
e.
Mendoakan
si sakit
Salah
satu manfaat menjenguk orang sakit adalah untuk mendoakan orang yang sakit.
Dengan menjenguknya maka kita di beri kesempatan mendoakan secara langsung.
5.
Hikmah menjenguk orang sakit
Banyak sekali hikmah
dari menjenguk orang sakit, terdapat hal besar dari makna menjenguki orang
sakit, di antaranya adalah sebagai berikut:
a.
Pujian
dari Allah dan Malaikat
Menjenguk adalah suatu perbuatan
mulia, bahkan sebegitu muliaya hingga allah dan para malaikatnya memberikan
pujian kepada manusia yang mau dngan ikhlas menjnneguk saudaranya yang sakit.
b.
Sholawat
tujuh ribu Malaikat
Sudah di jelaskan
sebelumnya bahwa salah satu hikmah dari menjenguk orang sakit aalah ia akan di
sholawati oleh malaikat yang selalu memohon ke pada allah agar memberikan
karunia kepada manusia yang suka menjenguk saudaranya yang sakit.
c.
Di
masukkan ke dalam surga
d.
Memiliki
taman bunga di surga
e.
Membangun
ukhuwah/tali persaudaraan
Dengan menjenguk orang
sakit, maka sama halnya juga menyambung ukhuwah, pasien akan merasa senang
dengan kehadiran orang orang yang perduli kepadanya.
f.
Meningkatkan
rasa syukur kepada Allah SAW
Manusia adalah mahluk
yang di beakali dengan nafsu, dan banyak sekali orang yang lupa akan rasa
bersyukur di kerenakan urusan dunia, dengan menjenguk orang sakit akan
memberikan pelajaran bahwa kita seharusnya selalu bersyukur, dan senantiasa
memukirkan bagaimana jika kita berada dalam keadaan sakit, jadi ini adalah salah satu wujud dari
ketinggian ahlak[9]
g.
Dapat
memperoleh pelajaran kehidupan
Salah satu pesan dari
pelajaran menjenguk orang sakit adalah agar kita senantiasa lebih berhati hati
dalam melakukan segala hal, mulai dari kebersihan, pola makan, hingga hati hati
dalam perjalanan dan masi banyak lagi contoh yang lainnya.
C.
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa adab adalah perilaku terpuji
baik berupa ucapan maupun perbuatan, dan adab menjenguk orang sakit di artilkan
sebagai sikap atau perbuatan dan ucapan yang baik dan terpuji pada saat
menjenguk orang sakit.
Banyak
dasar dsar yang menjelaskan keutamaan dari menjenguk orang sakit, baik dari Al
Quran dan assunah:
“Barang
siapa yang menjenguk orang sakit maka ia senantiasa berada di dalam taman kurma
surga hingga ia kembali” (HR.Muslim no.2568, Ahmad no21886, dan at-
thirmizi no.967).
Manfaat menjenguk orang sakit sangat banyak,
di antaranya adalahmenambah motivasi kepada pasien agar semakin semangata,
memberikan kebahagiaan, saling mempererat silaturahmi,dan dari situ juga kita
bisa mengambil pelajaran penting bahwa kita perlu menjaga kesehatan dan
keselamatan, dengan menjenguk orang sakit kita dapat mendoakan dan membantu apa
yang di butuhkan oleh pasien ini.
Begitu pula hikmah yang di dapat dari
adab menjenguk orang sakit, di antaranya adalah ia akan selalu mendapatkan
pujian dari Allah, dari Malaikat Allah dan akan membawa manusia agar senantiasa
bersyukur kepada allah atas karunia sehatnya,dan tentunya mendapat pelajaran
agar kita dapat menjaga diri agar tetap dalam perlindungan tuhan.
DAFTAR
PUSTAKA
A.Darussalam. “Wawasan Hadis Tentang
Silaturahmi.” Tahdis 8, no. 2 (2017).
Adistya Iqbal
Irfani. “Toleransi antar Penganut NU, Muhammadiyah,dan Kristen.” Jurnal
Komunitas 5, no. 1 (2013).
Aditia Gunawan.
“Puitisasi Ajaran Islam: Analisis Tekstual Nadoman Ahlak Karya kiyai
MuhyidinLimbangan.” Jurnal Lektur Keagamaan 17, no. 1 (2019).
Edi Iskandar.
“Mengenal sosok Abdullah Nashih Ulwan Dan Pemikirannya Tentang Pendidikan
Islam.” Akademika 8, no. 1 (2017).
Mudhofatul
Afifah. “Pendidikan Ahlak Masyarakat Perspektif Hadist.” Al-Iman 2, no.
2 (2018).
Noer Rohmah.
“Urgensi Pendidikan Ahlak Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik.” Intaj
02, no. 1 (2018).
Sehat Sulthoni
Dalimunthe. “Perspektif Al-Quran Tentang Pendidikan Ahlak.” MIQOT 39,
no. 1 (2015).
Syarif Hidayat.
“Pendidikan Berbasis Adab Menurut A.Hassan.” Jurnal Pendidikan Agama Islam
15, no. 1 (2018).
Toha Machun.
“Pendidikan Adab, Kunci Sukses Pendidikan.” El-Banat 6, no. 2 (2016).
[2] Edi Iskandar,
“Mengenal sosok Abdullah Nashih Ulwan Dan Pemikirannya Tentang Pendidikan
Islam,” Akademika 8, no. 1 (2017): 60.
[3] Syarif Hidayat,
“Pendidikan Berbasis Adab Menurut A.Hassan,” Jurnal Pendidikan Agama Islam
15, no. 1 (2018): 5.
[4] Mudhofatul Afifah,
“Pendidikan Ahlak Masyarakat Perspektif Hadist,” Al-Iman 2, no. 2
(2018): 276.
[5] Noer Rohmah,
“Urgensi Pendidikan Ahlak Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik,” Intaj
02, no. 1 (2018): 90.
[7] Aditia Gunawan,
“Puitisasi Ajaran Islam: Analisis Tekstual Nadoman Ahlak Karya kiyai
MuhyidinLimbangan,” Jurnal Lektur Keagamaan 17, no. 1 (2019): 46.
[8] Adistya Iqbal
Irfani, “Toleransi antar Penganut NU, Muhammadiyah,dan Kristen,” Jurnal
Komunitas 5, no. 1 (2013): 8.
[9] Sehat Sulthoni
Dalimunthe, “Perspektif Al-Quran Tentang Pendidikan Ahlak,” MIQOT 39,
no. 1 (2015): 160.
Comments
Post a Comment